Senin, 04 Juli 2016

Kenangan Membisikkan Luka dan Kesedihan

Malam ini mari kita seduh 2 cangkir kopi. Satu untuk Hati,
dan seseorang yang ku namai Logika
Lalu mari biarkan mereka membuat kegaduhan sampai larut :
Mereka berkejaran di jalan - jalan kota. Meneriakkan kata - kata yang tidak dipahami orang lain.
Berdebat tentang siapa yang paling benar? Siapa yang paling bodoh?
sampai salah satu dari mereka kehabisan suara.

Sepi yang paling galau menyanyikan lagu nina bobo!

***

Malam ini mari kita seduh 2 cangkir kopi untuk kita sendiri : Logika dan Hati sudah jatuh tertidur.
Setelahnya mari berbincang tentang kemungkinan - kemungkinan :
Segala yang kita lewatkan dalam pencarian
Segala yang kita lepaskan dalam ketidakpastian
Segala yang kita miliki dalam genggaman
Segala yang mungkin kita temukan dalam penantian

Malam ini mari kita seduh 2 cangkir kopi, lagi.
Mari mengundang kenangan dan biarkan ia menghadiahi kita tamparan keras!

Kau tahu? Ada kalanya hati dan logika tidak memberi tahu kita apa - apa.
Tetapi kenangan selalu membisikkan luka dan kesedihan dari kemungkinan - kemungkinan yang kita cumbui dulu

Apakah kita akan menciptakan luka yang sama ?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar